Prakata Ketika pendeta Drost mendarat di Tanah Merah untuk mencari pintu masuk daerah Digul atas, sudah selama hampir 50 tahun ada orang Barat berusaha menembus masuk ke wilayah itu. Dengan kapal uap, perahu motor, perahu dayong (buatan orang Dayak), dan dengan jalan kaki mereka sudah…
Hidup di dusun Zaman dulu belum ada kampung di wilayah suku-suku di daerah Boven-Digoel. Orang-orang yang hidup di situ tinggal tersebar di hutan, masing-masing di dusunnya sendiri. Seluruh hutan dibagi menjadi warisan dari berbagai marga atau klan keluarga. Mereka tinggal di sana dalam kelompok-kelompok kecil,…
Cergas Masih sebelum gereja di Enschede (Belanda) membalas proposal dari pendeta Drost untuk memilih Boven-Digul sebagai lapangan pekabaran Injil,1 pendeta Drost sudah mulai memikirkan bagaimana rencana itu nanti bisa diwujudkan. Ada banyak hal yang harus diatur! Sampai sekarang dia tinggal di rumah keluarga Koops…
Mencari tempat baru untuk pekabaran Injil Pada tanggal 6 September 1956, Pendeta Drost dan keluarganya berangkat dari Belanda untuk pergi ke Nederlands Nieuw-Guinea (‘New Guinea Belanda’, kini Papua).1, 2 Dia adalah misionaris pertama yang diutus oleh Gereja-Gereja Reformasi di Belanda untuk memberitakan Injil di pulau…
Pada bulan Pebruari 1958, patroli pemerintah awal 1958, yang pendeta Drost ikut sebagai tamu, menemukan pesta ulat sagu di pusat Kombai. Lokasinya dekat tempat di mana sekarang kampung Ndema berada. Cerita itu sudah ada di website ini. Foto-foto ini diambil sehari setelah pesta itu selesai.…
Maksud dan tujuan Dari tahun 1976 sampai dengan tahun 1981, jemaat-jemaat di aliran sungai Mappi / Manggono dan Sua / Ndeiram mengadakan pertemuan-pertemuan perayaan Pesta Pentakosta.(1) Pada waktu itu, jemaat-jemaat itu belum banyak, dan jumlah anggotanya masih kecil.(2) Tetapi dengan berkumpul bersama-sama di satu tempat,…
Penderasan Pada hari patroli dengan pendeta Drost tiba di kali Khinu (lihat cerita sebelumnya), bapak guru Meijer naik kapal Ichtus. Dalam surat yang ditinggalkannya di Firiwage, pendeta Drost sudah minta bapak Meijer, untuk mencoba lebih jauh ke atas untuk jemput patroli di sana. Air di…
Penyusup Dengan sangat hati-hati Nanakheja mengendap-endap di hutan. Tadi dia dengar bunyi suara. Bukan satu dua suara. Banyak! Dia takut… Dari mana orang-orang itu? Apa yang mereka mau buat di sini? Di depan ada muara kali Khinu (1). Tampaknya mereka ada tinggal di sana. Ada…
Dari Kouh ke Arup Sementara patroli pemerintah dengan Pendeta Drost melanjutkan perjalanannya di hutan Kombai, bapak guru Meijer di Tanah Merah (1) bersiap untuk berangkat ke Firiwage. Dia sudah janji untuk menjemput patroli di sana dengan kapal Ichtus. Pada hari Kamis tanggal 20 Pebruari 1957…
Menyeberang kali Manggono Dari bivak di sebelah barat kali Manggono, selama tiga jam patroli menuju ke utara. Lima orang Tumariop masih ikut, tetapi sangat ketakutan, dan tiga orang dari mereka segera melarikan diri. Pada suatu saat, di salah satu kebun, patroli bertemu dengan seorang bapak…