Latarbelakang
Pada tahun 1957 dan 1958, ada beberapa misionaris yang tiba di Tanah Merah, yang berasal dari Gereja-Gereja Reformasi (Gereformeerde Kerken vrijgemaakt) di Belanda. Mereka mulai mempelajari wilayah di sebelah utara dari Tanah Merah. Kampung Kouh dibuka, dan di situlah pekabaran Injil mulai jalan masuk wilayah suku-suku di tepi sungai Digul, dan kemudian juga di tepi sungai Mapi dan Manggono. Pengabdian mereka diberkati Tuhan, sehingga banyak orang menyerahkan diri kepada TUHAN dan memberi diri dibaptis dalam nama Allah Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Telah lahir Gereja-Gereja Reformasi di Indonesia – Papua (GGRI-P), yang sekarang sudah menduduki wilayah yang jauh lebih luas.
Kebutuhan
Generasi pertama yang dengan mata telinga menyaksikan pembukaan daerah ini sejak awal, semua sudah meninggal. Yang sekarang masih hidup, adalah generasi kedua dan yang ketiga. Mereka hanya tahu sejarah itu dari cerita-cerita orang tua mereka. Secara ringkas, sejarah itu diuraikan dalam buku Gereja-Gereja Reformasi di Indonesia: Asal, Sejarah, dan Identitasnya (ditulis oleh pendeta G. Riemer, diterbitkan oleh BPK Gunung Mulia, Jakarta 2009). Tetapi sejarah gereja lokal belum dibukukan. Orang mudah dari generasi sekarang benar-benar tidak tahu bagaimana keadaan sebelum zending masuk, dan bagaimana asal usul gereja di kampung-kampung mereka. Perubahan-perubahan yang telah terjadi tentu sangat besar. Dan sampai saat ini tidak ada buku, foto, atau video, yang menggambarkannya secara rinci, dan yang dapat diakses oleh semua orang.
Tujuan
Situs web ini kami buka sebagai sarana untuk merekam sejarah gereja lokal. Semakin banyak orang muda di dalam dan dari daerah yang dimaksud memiliki akses internet. Daripada menunggu sampai kami dapat menerbitkan suatu buku cerita lengkap, kami ingin membagikan hasil pemeriksaan kami secara bertahap. Dengan cara ini juga lebih mudah orang memberikan respons. Apa yang ditulis gampang dapat dikoreksi atau dilengkapi.
Kami akan memusatkan perhatian kami khusus ke sejarah pekabaran Injil di wilayah suku Kombai. Di perbatasan daerah itu, pekabaran Injil dimulai (Kouh, Kawagit, Boma). Selain itu, kami sendiri pernah bertugas di pusat daerah itu selama bertahun-tahun (Wanggemalo). Pembatasan ini tidak berarti bahwa kami sama sekali tidak mau memberi perhatian kepada tempat-tempat lain di wilayah GGRI di pedalaman Papua. Tetapi itu hanya akan terjadi sesekali.
Undangan
Untuk menyukseskan proyek ini, kami membutuhkan bantuan orang pribumi, yang berasal dari tempat-tempat yang bersangkutan. Kami akan menyelidiki laporan-laporan dari para misionaris, dan dokumen-dokumen lain yang masih tersimpan dalam arsip-arsip di Belanda. Lagi pula kami akan mewawancarai mantan misionaris yang masih hidup. Tetapi yang sangat dibutuhkan adalah suara orang Papua / Kombai sendiri. Oleh sebab itu kami mengundang Anda untuk memberi tanggapan dan mengirim tambahan, kalau ada. Dengan demikian Anda dapat memberikan sumbangan yang sangat berharga!
Doa
Keinginan dan doa kami adalah agar Tuhan memberkati proyek ini dan menggunakannya untuk memuliakan nama-Nya yang besar. Semoga situs web ini membantu orang Papua dari suku Kombai dan dari suku-suku lain turun temurun memuji perbuatan-Nya, dan mewartakan keperkasaan-Nya. Supaya semua orang akan tahu dan mengaku perbuatan-Nya yang besar, juga di pedalaman tanah Papua!